Halaman

Sabtu, 31 Maret 2012

La Vita E La Bella (Life is Beautiful)


Eramuslim - 8 Maret 2003,
Boleh jadi adalah hari paling membahagiakan dalam hidup saya. Hari itu, saya iseng mengikuti bakti sosial di kampus karena kebetulan tidak ada kuliah. Kali ini kunjungannya ke panti asuhan anak-anak dengan cacat ganda. Mula-mula biasa saja tanpa kesan. Saat briefing, para peserta kunjungan sosial cuma diberi petunjuk membuat origami... sambil dibagi per kelompok. Saya pun berpikir kunjungan ini akan biasa-biasa saja.

Di depan RS Al Ikhsan, angkot yang kami tumpangi berhenti. Bangunan di depan kami biasa saja. Sekilas tampak tak terawat dengan papan nama yang pasti akan terlewatkan begitu saja kalau tak kita perhatikan benar-benar.

Saat menapaki tangga masuk, telinga saya dikejutkan dengan teriakan-teriakan yang datang dari beberapa anak penghuni panti. Sungguh, baru pertama kali saya mendengar teriakanteriakan seperti itu. Mereka tampak sangat senang dan itu diluapkan dengan menjerit, bersorak, dan memegang tangan kami dengan antusias.

Buat saya, ini pertama kalinya saya berdekatan dengan anak-anak cacat seperti itu. Dalam kelompok-kelompok itu kami membuat kapal-kapalan, topi bajak laut, pesawat dan lain-lain. Di sana saya mengenal mereka.

Ada Heni, kepalanya besar seperti penderita Hydrocepallus. Dia mengingatkan saya pada Gutomo, tetangga saya di rumah.

Ada Dewi, yang gemuk, lucu, dan pintar menyanyi. Kadang ia berteriak memekakkan telinga, tapi ia selalu mengundang tawa.

Ada Osa, anak ini pendiam dan tampak normal tapi tak terlalu cerdas dibanding yang lain. Saat kami pandu membuat origami lipatannya tak serapi Heni.

Ada Titin yang paling antusias menyambut kami. Jika ada orang datang, ia yang paling depan berlari.

Ada Sri yang tampak paling parah. Gerakannya tak terkontrol dengan air liur yang selalu menetes. Sri tak bisa berjalan, ia hanya bisa pakai kursi roda.

Ada Maya yang sebenarnya cantik meski kadang tampak seperti cowok. Ia juga tak bisa berjalan. Kemana-mana ia ngesot jika tak ada kursi roda.

Ada Pipik yang subhanallah, berjilbab dan hapal lagu-lagu nasyid terbaru. Di sana, ia bahkan sempat menunjukkan kebolehannya itu di depan kami.

Anak-anak ini dikaruniai kemampuan menahan sakit yang hebat. Saat acara itu, di dekat saya ada seorang anak yang kukunya lepas. Ketika saya tanya, dia bilang itu karena terkena jarum. Ketika diobati, wajahnya tampak biasa saja seperti tak merasa kesakitan, padahal hati saya sudah miris melihatnya. Ibu pengasuh di situ menjelaskan bahwa kemampuan mereka menahan sakit memang luar biasa.

Ketika acara nyanyi-nyanyi dimulai, suasana jadi sangat seru dan meriah. Saat itulah saya baru benar-benar merasakan apa itu gembira, apa itu bahagia. Melihat mereka tertawa, bernyanyi, bertepuk tangan, dan bersorak, rasanya semua masalah di kampus lenyap, semua kepenatan kuliah hilang entah kemana. Saya jadi merasa kembali seperti anak-anak.

Di sana, salah seorang teman berkata bahwa mereka -anak-anak dengan keterbatasan—inilah calon penghuni surga, sementara kami yang diciptakan sempurna boleh jadi malah lebih pantas masuk neraka karena justru dengan kesempurnaan itulah kami jadi punya kesempatan untuk berbuat dosa kapan saja.

Ah... saya jadi malu dengan ucapannya. Malu dengan keadaan diri yang cengeng, manja, dan pengeluh, bahkan untuk hal-hal sepele. Keterbatasan mereka tak cuma dalam hal fisik dan mental, tapi juga fasilitas hidup. Asrama anak-anak ini cukup membuat hati saya terenyuh. Cucian kotor yang bertumpuk, kamar mandi yang seadanya dan nyaris terbuka menunjukkan bahwa mereka masih butuh banyak bantuan dari kita. Belum lagi jika membayangkan mereka dilepas di dunia luar panti. Fasilitas umum yang tersedia untuk penderita cacat di negeri kita sangat terbatas, nyaris tak ada malah.

Dan subhanallah, mereka dengan segala keterbatasannya tetap semangat menapaki hidup. Allah, betapa selama ini saya selalu menutup mata dengan keadaan di luar, betapa saya tak tahu bersyukur Sesudah sholat, kami bersiap-siap untuk pulang. Rasanya waktu jadi singkat sekali. Berat rasanya berpisah dengan mereka. Saya yakin mereka juga merasakan hal yang sama.

Saat hampir pulang, saya tatap salah satu dari mereka. Bentuk kepalanya yang lonjong, jempol kakinya yang bengkok dan proporsi tubuhnya yang aneh membuat saya tersadar akan beragamnya ciptaan-Nya. Dan saya sadar seperti apa pun keadaannya, ia tetap makhluk Allah. Ia manusia, sama seperti saya, anda, kita. Itu pula yang membuat saya tersenyum kepadanya. Tulus.

Ada Cita yang tampak sangat kehausan kasih sayang, berkali-kali ia pindah dari gendongan peserta satu ke peserta lain. Cita yang paling tampak berat melepas kami. Maya sebaliknya, ia menyuruh kami cepat-cepat pulang. “Keburu hujan” katanya.

Pulangnya, saya masih tercenung. Ketika menulis di diary, saya baru sadar ada 1 hal lagi yang patut saya syukuri. Ya, hari-hari penuh makna yang diberikan Allah dalam kehidupan saya. Betul sekali film Roberto Benigni itu. Betul sekali bahwa hidup itu indah, life is beautiful, la vita e la bella, saya setuju itu! 


Praktikum Embriologi Hewan Sesion 1

Paktikum embriologi hewan perdana, membahas tentang gametogenesis
Adapun preparat yang diamati adalah :
1. Spermatogenesis



2. Ovarium mamalia



3. Testis mamalia


4. Ovarium Bufo sp



5. Sagital Bufo sp

6. First stage of tail bud stage 



1.       Spermatozoa sapi

Kepala mengandung inti ditutupi oleh akrosom berisi enzim untuk menembus, akrosom inti mengandung bahan genetik. Akrosom mengandung berbagai enzim lisis. Akrosom adalah lisosom sperma protozoa untuk melisis lendir penghalang saluran kelamin betina dan selaput ovum. Badan dengan fibria sentral, sembilan serabut pekat dan mitokondria yang mengitarinya. Ekor utama dengan fibril sentral berlanjut dikelilingi oleh selubung fibrosa. Ekor untuk pergerakan menuju tempat pembuahan dan untuk mendorong kepala menerobos selaput ovum. Ekor berporoskan flagelum. Flagelum ini memiliki rangka dasar yng disebut axonem dibagi atas 9 duplet dan 2 singlet mikrotubul. Ekor mengandung sepasang sentriol mitokondria dan serat fibrosa. Ujung ekor membentuk fibril sentral.

2.      Testis mamalia

Testis merupakan kelenjar ganda karena secara fungsional bersifat endokrin dan eksokrin. Testis terletak di dalam skrotum tubulus seminiferus merupakan penyusun utama testis yang dibalut oleh epitel banyak lapis yang mengandung 2 jenis sel darah yaitu sel sertoli dan sel spermatogenik. Kedalaman testis terbagi atas sekitar 250 kamar bentuk piramid yang puncaknya berada di mediastinum. Kamar-kamar tersebut dinamakan lobula testis. Di dalam setiap lobus terdapat 1-3 tubuli seminiferus (saluran penghasil mani) yang tergulung banyak sekali. Diantaranya terkandung jaringan ikat. Sel sertoli berkembang dari sel penunjang yang tidak mengalami diferensiasi dari gobad prapubertas. Sel ini bersifat interaktif mengandung banyak RER. Spermatosit primer berada di pinggir dan berhubungan langsung dengan membran basalis sementara spermatosit sekunder berada di tengah. Lumen berfungsi sebagi ruang untuk berkontraksi dan otot-otot yang berada pada lapisan otot sehingga dapat menimbulkan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi organ tersebut.

3.      Testis Bufo sp

Tubulus seminiferus penyusun utama testis. Testis dibalut oleh epitel banyak lapis yang mengandung 2 jenis sel dasar yaitu sel sertoli dan sel spermatogenik. Testis merupakan kelenjar ganda yang secara fungsional bersifat endokrin dan eksokrin. Sel-sel spermatogenik diseliputi oleh tonjolan-tonjolan halus sel pemelihara atau sel sertoli yang berfungsi memberi makanan dan melindungi sel-sel spermatogenik dari perubahan pH radiasi. Sinar radio aktif dan serangkaian serangan antibodi yang terdapat di dalam darah / lumen tubulus.
Sel leydig berbentuk bulat. Tubulus seminiferus merupakan tubulus panjang yang berkelok-kelok sehingga terlihat potongan dalam macam-macam bidang. Dilapisi epitel yang terdiri dari beberapa sel.

4.      Ovarium Bufo sp

Merupakan alat perkembangbiakan Bufo betina. Ovarium Bufo disebut juga kandung telur. Bentuk oosit primer, bulat inti tengah dengan jalan kromatin tipis, nukleus jelas, berukuran kecil, sementara oosit sekunder belum berkembang.
Aparatus golgi mula-mula tersebar dalam sitoplasma kemudian terkonsentrasi dalam membran plasma. Karena folikel antrum membesar dengan meningkatnya sitoplasma oosit terdesak ke arah tepi.
Oogonium relatif kecil, terletak di tengah / tepi korteks ovarium. Bila berada di tengah akan dilapisi medula yang berwarna merah. Membran granulosa dibentuk sel-sel folikel yang hipertropi, mengitari dan membungkus atrium folikel.

5.      Ovarium mamalia

Folikel ovarium tertanam dalam stroma korteks. Masing-masing folikel tertanam atas oosit yang dikelilingi oleh epitel pipih selapis dan folikel primordia. Folikel primer terdiri dari oosit primer. Folikel primer muda dikelilingi epitel pipih selapis dan folikel primordia. Folikel sekunder  terdiri dari epitel banyak lapis dari sel-sel granulosa berbentuk polihedral dan mengitari oosit primer. Oosit mencapai besar maximal dan letaknya ekstrensik dalam folikel. Sel granulosa terdiri dari 6-12 lapis sel. Folikel tersier ditandai dengan berkembangnya rongga sentral dalam folikel yang disebut folikel antrium. Rongga ini berisi cairan liquar foliculi.
Pada daerah tertentu tidak dijumpai adanya epitel dan korteks karena epitel germinal menyatu dengan mesofil mesovarium tetapi dipisahkan oleh garis keturunan.

Creative Song

nananana ...
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia kali ini sungguh berbeda, mata kuliah yang kita anggap sangat ribet dengan hafalan tulang-tulangnya ini ternyata bisa dibuat menarik :)

kita disuruh  bikin lagu yang berisi nama-nama tulang sob!
ini dia kreativitas kelompok kita
Check it out !!

tulang tengkorak
tersusun atas tulang gag bisa gerak
terdiri atas tulang parietal
tulang temporal zigomatikus
dan ada tulang frontal

ekstremitas atas
tersusun atas tulang yang bisa gerak
ada humerus, ada radius ulna
juga phalanges, ada carpal metacarpal
semuanya digerakkan

angkat ke atas
ini ekstremitas atas
ekstremitas bawah
ada femur dan tibia juga ada fibula
ini semua ......
namanya skeleton (2x)

dengan iringan musik acapela made in us (haiagh!!) #padahal cuma pake' sendok, botol kaca bekas, botol isi beras sama sumpit# terciptalah iringan musik yang bisa dikatakan wagu. aransemen yang kita plagiat adalah 'Ekspresi' nya Indonesian Idol.



http://biologi.fkip.uns.ac.id/2012/03/my-cognitive-improvement/

kelompok2 yang lain juga menghasilkan karya2 yang nggak kalah keren loh. tapi Alhamdulillah di akhir perkuliahan, setelah diumumkan juaranya, kelompok kita mendapat juara 2. hehehehe

Jumat, 30 Maret 2012

RPP Berkarakter


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah                             : SMA
Mata Pelajaran                  : IPA BIOLOGI
Kelas/Semester                 : X / I
Alokasi waktu                  : 30 menit
 

1.                  Standart Kompetensi
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup
2.                  Kompetensi Dasar
2.1.Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi  dan peran  virus dalam kehidupan

3.                  Indikator
Pertemuan Pertama
Kognitif
1.      Produk
·         Mengidentifikasi ciri-ciri virus.
·         Menjelaskan cara replikasi virus.

2.      Proses
·         Mengidentifikasi ciri-ciri virus berdasarkan bahan ajar dan kajian literature  dengan kegiatan mandiri.
·         Membuat model virus tiga dimensi dengan media belajar yang sudah dipersiapkan oleh guru.
·         Menyimpulkan cara replikasi virus melalui video yang diamati dan literature bahan ajar.

Psikomotor
Menggunakan keterampilan proses sains dasar (basic skill) yaitu
·         Mengidentifikasikan ciri-ciri virus.
·         Mendesain model virus tiga dimensi.
·         Mengamati video mengenai proses replikasi virus.

Afektif
1.      Karakter
Diharapkan siswa memiliki karakter berupa Aktif dalam kegiatan belajar mengajar, jujur dalam mengerjakan LKS, teliti dalam melakukan pengamatan, dan bertanggung jawab dalam bekerja baik secara kelompok maupun individu.

2.      Keterampilan sosial
Keterampilan sosial yang dapat berkembang adalah keterampilan Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan, berkomunikasi saat berdiskusi, menghargai pendapat dan tidak saling mencela.     

4.                  Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kognitif
1.      Produk
Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri virus dan menjelaskan cara replikasi virus.
2.      Proses
Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri virus berdasarkan bahan ajar dan kajian literature  dengan kegiatan mandiri, membuat model virus tiga dimensi dengan media belajar yang sudah dipersiapkan oleh guru dan menyimpulkan cara replikasi virus melalui video yang diamati dan literature bahan ajar.

Psikomotor
Siswa diharapkan menggunakan keterampilan proses sains dasar (basic skill) secara baik dalam kegiatan yang Aktif dalam kegiatan belajar mengajar, jujur dalam mengerjakan LKS, teliti dalam melakukan pengamatan, dan bertanggung jawab dalam bekerja baik secara kelompok maupun individu.

 Afektif
a.       Karakter
Diharapkan siswa menunjukkan adanya  kemajuan karakter berupa jujur dalam mengerjakan LKS, teliti dalam melakukan pengamatan, dan bertanggung jawab dalam bekerja baik secara kelompok maupun individu.
b.      Keterampilan sosial
Diharapkan siswa menunjukkan adanya kemajuan keterampilan sosial yaitu keterampilan berkomunikasi saat berdiskusi, menghargai pendapat dan tidak saling mencela.     

5.                  Model dan Metode Pembelajaran
1.      Model Pembelajaran
·         CTL (Contexstual Teaching and Learning)
2.      Metode
·         Diskusi
·         Demonstrasi
·         Tanya jawab   
                                         
6.                  Materi Pembelajaran
·         Ciri-ciri Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus hanya berkembangbiak di sel-sel hidup lain, dan hanya untuk memproduksi virus hanya memerluakan asam nukleat saja. Ciri lainnya, virus tidak dapat bergerak maupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri, selain itu virus tidak dapat membelah diri. Virus tidak dapat di endapkan dengan sentrifigasi biasa, tetapi dapat di kristalkan.
Pada umumnya bersifat parasit obligat. Menurut para ahli biologi, virus merupakan peralihan antara mahluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai sebagian ciri-ciri mahluk hidup, yaitu dapat berkembangbiak, tetapi juga memiliki ciri benda tak hidup, yaitu dapat di kristalkan. Jika dibandingkan dengan mahluk hidup, virus mempunyai ciri tersendiri.
Salah satu ciri virus mirip dengan tapi organisme parasit obligat, yaitu hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup. Akan tetapi, berbeda dengan organisme parasit, virus hanya memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi dan tidak melakukan aktivitas metabolisme didalam tubuhnya. Ciri virus lainya adalah virus tidak bergerak, tidak membelah diri, tidak dapat di endapakan dengan sentrifugasi biasa, dan dapat dikristalkan.

·         Replikasi Virus
Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik. Berikut akan diuraikan kedua macam daur hidup virus terutama penginfeksi bakteri dan fage.
A.) Daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes setelah berhasil melakukan replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:
1) Fase adsorbsi
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri.
2) Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel.
3) Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Virus akan menggunakan mesin biosintetik inang (misalnya bakteri) untuk melakukan kehidupanya.
4) Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor.
5) Fase litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri.
B) Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.
1) Fase adsobsi
Uraian yang sama dengan fase litik
2) Fase injeksi
Uraian yang sama dengan fase litik
3) Fase penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri.
4) Fase pembelahan
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag.
5) Fase sintesis
karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif.
6) Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus.
7) Fase litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur litik).


7.                  Bahan Dan Media Pembelajaran
Bahan            : Bahan Pembuatan media 3D Virus (mur, baut, kawat, karet    penghapus)
Media                    : Video mengenai Replikasi Virus

8.                  Alat
·                   LCD
·                   Speaker
·                   Laptop

9.                    Proses Belajar Mengajar
No
Tahapan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
KPS
Alokasi Waktu
1.
Awal


a)     Apersepsi











b)    Motivasi

1.         Membuka pelajaran dan absensi.


2.         Guru mengarahkan siswa agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan  kemampuannya mengenai  virus. ( Sintak CTL 1)

3.         Guru mengarahkan siswa untuk menyebutkan ciri- ciri virus.

4.         Guru menerangkan tujuan pembelajaran pada hari ini dan menanyakan hal yang belum jelas mengenai tujuan pembelajaran pada hari ini. (  Sintak CTL 3)
1.      Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

2.      Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dan menjawab setiap arahan pertanyaan dari guru.


3.      Siswa menjawab arahan dari guru tentang ciri- ciri virus.

4.      Siswa Mendengarkan keterangan dari guru dan bertanya jika belum jelas mengenai tujuan pelajaran hari ini.



Siswa mengintegrasikan pola berfikir konseptual.


             


Siswa mendiskripsikan ciri- ciri virus





3 menit
2
Inti































1.      Guru membagi siswa menjadi  kelompok yang heterogen berdasarkan nilai awal hasil evaluasi pembelajaran sebelumnya. (Sintak CTL 4)

2.      Guru LKS kepada siswa


3.      Guru membagikan bahan perangkat media pembelajaran virus 3D untuk dirangcang oleh siswa dalam setiap kelompok. ( Sintak CTL 5)

4.      Guru membimbing mendesaign media pembelajaran yang sedang dibuat oleh siswa.

5.      Guru mengarahkan siswa untukmenjelaskan tentang media Virus 3D berdasarkan diskusi kelompok.

6.  Guru memutarkan video mengenai replikasi virus



7.  Guru membimbing siswa untuk menjelaskan tahapan proses replikasi virus.

8. Guru melakukan konfirmasi dan membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan ( Sintak CTL 6)

9. Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa. ( Sintak CTL 7)
1.    Siswa menempatkan diri sesuai kelompok masing- masing.






2.    Siswa menerima LKS dari guru.

3.   Siswa mendesaing media pembelajaran virus 3D bersama- sama dengan kerja kelompok.


4.    Siswa mendapatkan arahan dari guru dalam mendesaign dan menyusun Media Virus 3D.


5.   Siswa menjelaskan media Virus 3D  di tengah- tengah kelompok.




6.    Siswa Mengamati video mengenai proses replikasi virus.

7.    Siswa menjelaskan mengenai tahapan replikasi virus.


8.    Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.





9.    Siswa mengerjakan test akhir pembelajaran.














Siswa terampil dalam mendesaig media 3D virus











Siswa mendiskripsikan sruktur virus




                                                                                 



Siswa mendiskripsikan tahapan replikasi virus

Siswa menganalisis materi pembelajaran yang telah dilakukan.






15 Menit
3.
Akhir
1.      Guru memberikan tugas mandiri untuk pertemuan selanjutnya.

2.      Menutup pertemuan hari ini.
1.   Siswa mencatat tugas mandiri tersebut.



2.   Siswa bersiap untuk pulang







2 Menit

5.        Sumber Pembelajaran
                                           i.                      Buku Pedoman BIOLOGI SMA kelas X penerbit Erlangga (Istamar Syamsuri)
                                         ii.                      Lembar Kerja Siswa (LKS).

X. Penilaian Hasil Belajar (Evaluasi)
1.         Ranah Kognitif
§  Teknik penilaian         : Tes tertulis.
§  Bentuk Instrument     : Tes uraian.
§  Instrumen Penilaian

Jawablah Soal-Soal di Bawah Ini dengan Jelas, Singkat dan Padat!
1.       Sebutkan 5 ciri-ciri dari virus!
2.       Virus merupakan parasit sejati. apa maksudnya?
3.       Gambarkan bentuk tubuh Bakteriofag dengan rapih dan berikan keterangan gambar!
4.       Isilah titik-titik pada gambar di bawah ini dan jelaskan prosesnya!
pic 11
    

2.         Ranah Psikomotor
Aspek yang dinilai
Nama siswa
1
2
3
4
1.         Mengidentifikasikan ciri-ciri virus.


1.




2.




3.




dst.




2. Mendesain model virus tiga dimensi.

1.




2.




3.




dst.




3. Mengamati video mengenai replikasi  virus.
1.




2.




3.




dst.




Keterangan :
1        : kurang          =  50-60
2        : cukup            =  60-70
3        : baik               =  80-70
4        : Istimewa       =  100-90

3.         Ranah Afektif

·      Diskusi

No

Nama
ASPEK PENILAIAN

Total nilai

Presentasi
Sikap
keaktifan
Wawasan
Kemampuan mengemukakan pendapat
Kerja sama















Penskoran :                                                                Jumlah Skor :
A. sangat baik             Skor 5                                      24 – 30  = sangat baik
B. baik                         Skor 4                                      18 – 23  = baik
C. cukup baik              Skor 3                                      12 – 17  = cukup
D. kurang baik            Skor 2                                      6  -  11  = kurang
E. tidak baik                Skor 1